WELCOME

...PEACE, LOVE and EMPATHY...

Sabtu, 18 Maret 2017

Expansion Valve pada Sistem Pendingin

Katub ekspansi / Expansion Valve berkerja untuk mengatur jumlah aliran bahan pendingin (refrigerant) dan membuat perbedaan tekanan pada sistem dengan proses iso-enthalpi. Penurunan ini berhubungan dengan jumlah refrigerant yang mengalir dari sisi tekanan tinggi ke tekanan rendah, maksudnya ketika penurunan besar maka jumlah bahan pendingin yang mengalir ke evaporator sedikit dengan temperatur yang sangat rendah, sedangkan jika penurunan kecil maka jumlah bahan pendingin yang mengalir ke evaporator banyak dengan temperatur yang tidak terlalu rendah.

Hasil yang ingin didapatkan adalah efisiensi dari siklus refrigerasi yang maksimum, karena ketika menurunkan katub ekspansi akan mempengaruhi nilai dari pendinginan \(kalor evaporator\) dan besaran kompresor. Tidak heran apabila ingin menambah kapasitas pendinginan maka harus menambah beban kompresor.

Pada awalnya iso-enthapi didapat melalui pipa kapiler. Namun dalam perkembangannya, terdapat beberapa alat untuk membuat proses iso-enthalpi, antara lain :

1) Needle Valve

Needle valve adalah alat untuk katub ekspansi yang harus diputar dengan tangan, dan tidak akan berubah secara otomatis terhadap perbedaan beban pendinginan dan tekanan awal. Kerugian penggunaan needle valve adalah katub tidak terpengaruh dan tidak dapat menyesuakan diri dengan perubahan beban pada sistem, maka katub ini tidak sesuai dengan sistem pendingin yang mempunyai beban yang berbeda-beda, karena jika beban kurang maka panas lanjut \(superheat\) tidak dapat tercapai sehingga refrigeran masih dalam keadaan saturasi.



2) Automatic Expasion Valve

Automatic expasion valve atau disingkat AEV dapat bekerja dengan mempertahankan tekanan yang tetap pada beban evaporator yang berubah-ubah. AEV bekerja berdasarkan tekanan yang seimbang pada membran yang saling menyeimbangankan antara tekanan evaporator dan tekanan pegas. Jika beban evaporator bertambah, panas yang diserap juga bertambah, maka bahan pendingin yang menguap juga bertambah banyak. Di dalam evaporator terbentuk lebih banyak gas, sehingga menyebabkan kenaikan tekanan dalam evaporator dan pada saluran hisap. Jika tekanan ini dipertahankan sebagai tekanan tetap, kapasistas dari sistem pendingin juga akan tetap. Kerugian dari katub ini adalah tidak tergantung dari besar kapasitas yang diperlukan, karena AEV akan membuat kapasitas konstan, dengan kata lain sistem menjadi tidak terpengaruh dengan kompresor yang bekerja terus-menerus dan beban yang berubah-ubah.



3) Thermostatic Expansion Valve

Thermostatic expansion valve atau disingkat TXV bekerja secara otomatis mengukur jumlah aliran bahan pendingin cari yang masuk ke evaporator, sambil mempertahankan gas panas lanjut \(superheat\). Dengan kata lain TXV sangat cocok penggunaannya dengan sistem yang mempunyai beban berubah-ubah. TXV mempunyai thermal bulb yang berisi bahan pendingin cair dan diletakkan pada pipa section setelah evaporator. TXV bekerja dengan menyeimbangkan tekanan pada membran yang dipengaruhi oleh tekanan dari thermal bulb untuk mencapai keadaan panas lanjut (superheat)

-everythingart-